Saturday, March 27, 2010

Musuh besar manusia, syaitan!

Sadarkah kita, bahwa setiap diri kita memiliki musuh besar?
Musuh yang sangat berkeinginan untuk menyesatkan dan mencelakakan kita.
Musuh yang memiliki berbagai tipu-daya dan cara untuk mencapai tujuannya.
Musuh yang kita tidak dapat melihatnya, sedangkan dia melihat kita.
Musuh besar itu adalah setan!!
Allah telah memperingatkan manusia agar tidak tergoda oleh setan,
sebagaimana dia telah berhasil memperdayakan kedua orang tua manusia yang pertama, Adam dan Hawa 'alaihiwas salam.
Allah ber-firman yang ertinya,
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari syurga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tak beriman. (QS.Al-A'raf: 27)

Oleh karena itulah dengan rahmat-Nya, Allah memerintahkan manusia untuk menjadikan setan sebagai musuhnya, karena memang hakikatnya setan adalah musuh nyata manusia. Dia ber firman, yang ertinya,
Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu),
karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi
penghuni neraka yang menyala-nyala. (QS. Fathir: 6).

Sedangkan tindakan seseorang terhadap musuhnya telah jelas, yaitu berusaha dengan segenap kemampuan agar segala keburukan menimpa musuhnya dan segala kebaikan terlepas darinya.

Imam Ibnul Qayim rahimahullah mengomentari ayat di atas dengan perkataan,
Perintah Allah untuk menjadikan setan sebagai musuh ini sebagai peringatan, agar (manusia) mengerahkan segala kemampuan untuk memerangi dan melawan setan. Sehingga setan itu seolah-olah musuh yang tidak pernah berhenti dan tidak pernah lalai.
Memang setan merupakan musuh yang tidak pernah berhenti dan tidak pernah lalai. Bahkan selalu menyertai dan menghadang manusia di atas setiap jalan kebaikan. Karena memang pada setiap diri manusia itu ada setan dari kalangan jin yang berusaha menyesatkannya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
Tidaklah seorangpun di antara kamu kecuali disertakan padanya jin yang selalu menyertainya.
Para sahabat bertanya, "Kepada Anda juga wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab, "Juga kepadaku, tetapi Allah membantuku melawannya, sehingga dia masuk Islam. Maka dia tidak memerintahkanku kecuali dengan kebaikan.

Setan musuh besar manusia ini, selain tidak dapat dilihat, juga diberi berbagai kemampuan oleh Allah yang di gunakan sebagai sarana untuk menyesatkan manusia. Itu semua merupakan ujian dan cobaan bagi manusia.
Maka hamba yang ingin selamat, ia perlu mengetahui berbagai rintangan setan, sehingga selamatdari jerat dan perangkapnya.

P/S: Nanti ku sambung tahap rintangan setan.

No comments:

Post a Comment